Konflik
Hasil dari NSS 2014: Sebuah langkah besar menuju dunia yang lebih aman
Dunia menjadi tempat yang lebih aman. Selama KTT Keamanan Nuklir (NSS 2014) di Den Haag, 58 pemimpin dunia membuat perjanjian konkret untuk mencegah teroris mendapatkan bahan nuklir yang dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir. Ini akan semakin mengurangi ancaman serangan nuklir.
Perjanjian baru telah dibuat pada:
- Mengurangi jumlah bahan nuklir berbahaya di dunia yang dapat digunakan teroris untuk membuat senjata nuklir (uranium dan plutonium yang diperkaya tinggi);
- meningkatkan keamanan bahan radioaktif (termasuk uranium yang diperkaya rendah) yang dapat digunakan untuk membuat 'bom kotor', dan;
- meningkatkan pertukaran informasi internasional dan kerjasama internasional.
Perjanjian baru
Komunike final NSS 2014 berisi kesepakatan baru yang dibangun berdasarkan hasil KTT sebelumnya di Washington dan Seoul. Berikut beberapa contohnya:
- Semakin kecil jumlah bahan nuklir, semakin kecil risikonya. Oleh karena itu, negara-negara NSS setuju untuk menjaga jumlah bahan nuklir serendah mungkin, dan menguranginya jika memungkinkan. Negara-negara yang menggunakan uranium atau plutonium yang diperkaya tinggi sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik akan membatasi kuantitas yang terlibat sebanyak mungkin.
- Perjanjian tersebut tidak hanya mencakup bahan nuklir yang dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir (uranium dan plutonium yang sangat diperkaya), tetapi juga bahan radioaktif lainnya, seperti uranium yang diperkaya rendah, kobalt-60, strontium-90 dan cesium-137. Banyak dari bahan-bahan ini memiliki aplikasi yang berguna di rumah sakit, industri, dan penelitian. Tapi mereka juga bisa digunakan dengan bahan peledak biasa untuk membuat 'bom kotor'.
- Semua negara peserta akan menerapkan pedoman dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Selain kesepakatan dalam komunike terakhir, 35 negara telah sepakat untuk memasukkan pedoman IAEA ke dalam undang-undang nasional mereka. Oleh karena itu, pedoman tersebut akan mengikat negara-negara ini, yang juga akan melibatkan tim IAEA untuk menilai keamanan bahan nuklir.
- Forensik nuklir adalah alat penting untuk menangani penyalahgunaan bahan nuklir secara kriminal. Ia dapat mengidentifikasi asal bahan nuklir dan rute yang diambilnya.
- Para peserta telah meletakkan dasar untuk arsitektur keamanan nuklir yang efisien dan berkelanjutan, yang terdiri dari perjanjian, pedoman, dan organisasi internasional. IAEA memainkan peran penting dalam hal ini. Unsur baru yang penting adalah kesepakatan tentang langkah-langkah yang dapat diambil negara untuk meningkatkan kepercayaan terhadap langkah-langkah keamanan nuklir satu sama lain. Rasa saling percaya yang lebih besar akan memungkinkan kerja sama yang lebih efisien dan memudahkan untuk menilai apakah bahan nuklir di dunia dijamin dengan baik.
- Mengenai penggunaan bahan nuklir untuk industri, pemerintah dan bisnis harus bekerja sama secara erat. Keamanan bahan nuklir harus diatur oleh undang-undang, tanpa usaha dan institusi dihambat oleh peraturan yang tidak perlu.
Bagikan artikel ini:
-
Moldovahari 4 lalu
Mantan Pejabat Departemen Kehakiman AS dan FBI memberikan naungan pada kasus terhadap Ilan Shor
-
angkutanhari 5 lalu
Menjadikan jalur kereta api 'di jalur yang tepat untuk Eropa'
-
Duniahari 3 lalu
Dénonciation de l'ex-emir du mouvement des moujahidines du Maroc des allegations formulées par Luk Vervae
-
Ukrainahari 4 lalu
Para menteri luar negeri dan pertahanan Uni Eropa berjanji untuk berbuat lebih banyak untuk mempersenjatai Ukraina