Terhubung dengan kami

Rusia

Erdogan mengatakan Putin dapat mengunjungi Turki pada bulan April untuk peresmian pembangkit listrik

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada Rabu (29 Maret) rekannya dari Rusia Vladimir Putin dapat mengunjungi Turki pada 27 April untuk peresmian reaktor tenaga nuklir pertama di negara itu yang dibangun oleh perusahaan energi nuklir Rusia Rosatom.

"Mungkin ada kemungkinan Tuan Putin akan datang pada 27 April, atau kami dapat terhubung ke upacara peresmian secara online dan kami akan mengambil langkah pertama di Akkuyu," kata Erdogan dalam komentar yang disiarkan televisi di penyiar swasta ATV.

Turki akan memuat bahan bakar nuklir pertama ke unit daya pertama pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu dan secara resmi memberikannya status fasilitas nuklir pada 27 April, kata Erdogan dalam pengumuman sebelumnya pada Rabu.

Kremlin pada hari Senin membantah laporan Turki bahwa Putin berencana untuk mengunjungi Turki.

Kremlin katanya, Sabtu (25/XNUMX) bahwa Putin dan Erdogan membahas selama panggilan telepon keberhasilan implementasi proyek strategis bersama di sektor energi, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu.

Proyek senilai $20 miliar, 4,800 megawatt (MW) untuk membangun empat reaktor di kota Akkuyu di Mediterania akan memungkinkan Turki untuk bergabung dengan klub kecil negara-negara dengan energi nuklir sipil.

Turki sebelumnya mengumumkan rencana untuk meluncurkan reaktor pertama di Akkuyu pada 2023.

iklan

Awal bulan ini, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan sebuah menangkap surat perintah untuk Putin atas dugaan kejahatan perang di Ukraina, yang memicu kemarahan dari Kremlin. Tetapi Turki bukanlah pihak dalam Statuta Roma, yang menciptakan ICC.

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren