Terhubung dengan kami

Jerman

Presiden Tokayev: Kazakhstan siap meningkatkan pasokan minyak ke Jerman

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Kazakhstan siap meningkatkan pasokan minyak ke Jerman, kata Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev pekan lalu setelah pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin. Tokayev mengatakan Kazakhstan telah mengirimkan 500,000 metrik ton minyak mentah ke kilang Schwedt Jerman melalui pipa Druzhba Rusia tahun ini, penjualan yang dimulai setelah Berlin memutuskan untuk berhenti membeli minyak Rusia.

“Atas permintaan teman-teman Jerman kami, saya telah mengkonfirmasi kesiapan negara kami untuk meningkatkan pasokan minyak dan menjadikannya jangka panjang,” kata Tokayev dalam sebuah pengarahan. Dia tidak mengatakan seberapa besar peningkatan pengiriman tersebut. “Kazakhstan adalah mitra penting bagi kami untuk memperluas saluran pasokan kami, misalnya dalam impor minyak mentah, dan menjadikan kami tidak tergantung pada pasokan energi Rusia,” kata Scholz dalam pengarahan yang sama.

“Kami juga memandang Kazakhstan sebagai mitra dalam hal bahan baku penting untuk membentuk transisi energi. Dan kami setuju bahwa rute transportasi yang diperlukan harus diperluas dengan lebih cepat.”

Tokayev juga mengatakan Jerman tidak perlu takut bahwa Kazakhstan, bekas negara Soviet di Asia Tengah yang berbatasan panjang dengan Rusia dan merupakan rumah bagi sebagian besar etnis minoritas Rusia, akan mencoba membantu Moskow menghindari sanksi Barat yang dikenakan atas invasi mereka ke Ukraina. Pengamat Barat telah mencatat peningkatan volume perdagangan antara Asia Tengah dan Rusia yang dapat mengindikasikan bahwa beberapa negara di kawasan ini mengimpor dan menjual kembali barang-barang yang tidak dapat mereka beli sendiri ke Rusia, termasuk barang-barang dari Eropa.

Tokayev mengatakan Kazakhstan terus menyerukan perundingan antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang, yang kini sudah memasuki bulan ke-20, dan tidak ada kekhawatiran mengenai ancaman Moskow terhadap integritas wilayahnya sendiri. “Waktunya telah tiba untuk diplomasi yang rasional, menurut saya, diplomasi yang bijaksana,” kata Tokayev. “Sudah waktunya untuk mengakhiri saling tudingan dan mulai membicarakan bisnis untuk menemukan dasar perundingan perdamaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.”

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren