coronavirus
Data vaksin Oxford #Coronavirus dapat masuk ke regulator tahun ini
Data uji coba untuk kemungkinan vaksin virus korona dari Universitas Oxford dan AstraZeneca dapat diberikan kepada regulator tahun ini tetapi tidak dapat dipangkas untuk mempercepat persetujuan untuk penggunaan darurat, kata seorang ilmuwan yang memimpin uji coba pada Selasa (25 Agustus)., tulis Alistair Smout dan Sarah Young.
Vaksin Oxford menghasilkan tanggapan kekebalan dalam percobaan manusia pertamanya, menggarisbawahi posisinya sebagai salah satu kandidat terdepan dalam perlombaan untuk memerangi virus yang telah menyebabkan ratusan ribu kematian dan melumpuhkan ekonomi global.
"Mungkin saja jika kasus bertambah dengan cepat dalam uji klinis, kami dapat memiliki data tersebut sebelum regulator tahun ini," kata Andrew Pollard, direktur Oxford Vaccine Group, kepada Radio BBC tentang kemajuan dalam uji coba tahap akhir yang lebih besar. . "Kemudian akan ada proses yang mereka lalui untuk membuat penilaian lengkap terhadap data."
Ujian menjadi berita utama saat Financial Times melaporkan administrasi Trump sedang mempertimbangkan pelacakan cepat vaksin untuk digunakan di Amerika Serikat menjelang pemilihan presiden 3 November. Satu opsi yang sedang dieksplorasi akan melibatkan Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA) yang memberikan "otorisasi penggunaan darurat" pada bulan Oktober untuk vaksin potensial, kata surat kabar itu. Pollard mengatakan proses otorisasi penggunaan darurat sudah mapan. "Tapi itu masih melibatkan data yang dilakukan dengan hati-hati ... dan bukti bahwa itu benar-benar berfungsi," katanya.
Grafik Financial Times melaporkan bahwa Washington sedang mempertimbangkan untuk mendasarkan persetujuan darurat vaksin hanya pada penelitian kecil di Inggris terhadap sekitar 10,000 orang.
Pollard, kepala penyelidik uji klinis global dari kandidat vaksin, mengatakan AstraZeneca akan membawa data tersebut ke regulator setelah para ilmuwan puas dengannya. Dia mengatakan Oxford telah mendaftarkan sekitar 20,000 orang dalam uji coba di seluruh Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan, dengan AstraZeneca memimpin uji coba AS terhadap 30,000 orang. "Ukuran persidangan masih bukan menjadi masalah di sini, yang Anda butuhkan adalah memiliki cukup banyak kasus yang dikumpulkan selama waktu observasi dalam persidangan," kata Pollard.
Bagikan artikel ini:
-
NATOhari 5 lalu
Anggota parlemen Eropa menulis surat kepada Presiden Biden
-
Kazakhstanhari 5 lalu
Kunjungan Lord Cameron menunjukkan pentingnya Asia Tengah
-
Tembakauhari 5 lalu
Tobaccogate Berlanjut: Kasus Pelacakan Dentsu yang menarik
-
Tembakauhari 2 lalu
Peralihan dari rokok: bagaimana perjuangan menuju bebas rokok dimenangkan