Terhubung dengan kami

EU

Peluncuran kembali hubungan UE-Turki harus didasarkan pada kembali ke nilai-nilai demokrasi

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Menjelang kunjungan ke Ankara hari ini (6 April) oleh Presiden Komisi Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, Renew Europe menyerukan agar setiap hubungan baru dengan Turki didasarkan pada nilai-nilai demokrasi yang fundamental. Tidak ada tawaran perbaikan hubungan ekonomi yang mungkin tanpa komitmen yang jelas dari Turki tentang hak asasi manusia, kebebasan media, supremasi hukum, dan pembalikan kemerosotan ke otokrasi dan retorika nasionalis yang disaksikan dalam beberapa tahun terakhir.

Dacian Cioloș, Presiden Renew Europe berkomentar sebelum kunjungan: "Kerja sama antara Uni Eropa dan Turki adalah kepentingan bersama kami, tetapi setiap pendalaman hubungan UE - Turki harus didasarkan pertama dan terutama pada penghormatan terhadap hak-hak dasar demokrasi. Sementara kami menyambut de-eskalasi di Mediterania Timur, jika Presiden Erdogan ingin kembali ke kemitraan yang bermanfaat dengan UE, ia perlu membangun sinyal positif pertama dari keterlibatan kembali, sesuai dengan hukum internasional.”

Pembaharuan Eropa telah menimbulkan keprihatinan serius, khususnya, atas keputusan Presiden Erdogan baru-baru ini untuk menarik diri dari Konvensi Istanbul tentang pencegahan dan pemberantasan kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga: "Penarikan tanda tangan Turki dari Konvensi Istanbul adalah sikap yang tidak dapat diterima dan memalukan. Kami meminta Presiden Erdo Eran untuk membalikkan langkah memalukan ini,” pungkas Dacian Cioloș.

MEP Hilde Vautmans (Open Vld, Belgia), koordinator Renew Europe Group di Komite AFET dan pelapor bayangan di Turki, menambahkan: "Kunjungan ke Ankara oleh Michel dan von der Leyen tampak seperti misi lain yang akan gagal jika posisi Uni Eropa kita tidak cukup kuat dan tegas. Sementara proses aksesi UE harus menyelaraskan kebijakan, tindakan, dan nilai-nilai Turki dengan kebijakan, tindakan, dan nilai-nilai Turki, kami melihat yang sebaliknya hari ini. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan kami dengan Turki telah menjadi masalah di banyak bidang. Oleh karena itu, tentu saja terlalu dini untuk agenda positif, tetapi mungkin belum terlambat untuk meninjau kerangka kerja saat ini dan mengeksplorasi model baru untuk hubungan kita."

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren