Terhubung dengan kami

montenegro

Montenegro menyalahkan geng kriminal atas serangan siber terhadap pemerintah

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Kabel ethernet putus terlihat di depan kode biner dan kata-kata "serangan cyber" di foto ini diambil 8 Maret 2022.

Montenegro pada Rabu (31 Agustus) menyalahkan kelompok kriminal bernama Cuba ransomware atas serangan siber yang telah menghantam infrastruktur digital pemerintahnya sejak pekan lalu, yang digambarkan oleh para pejabat sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menteri Administrasi Publik Maras Dukaj mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa kelompok itu telah menciptakan virus khusus untuk serangan yang disebut Zerodate, dengan 150 stasiun kerja di 10 lembaga negara terinfeksi.

Situs internet pemerintah telah ditutup sejak serangan itu, yang dikaitkan dengan Badan Keamanan Nasional (ANB) Montenegro ke Rusia, meskipun tingkat pencurian data tidak jelas.

"Kami sudah mendapat konfirmasi resmi, itu juga dapat ditemukan di web gelap tempat dokumen yang diretas dari komputer sistem kami akan dipublikasikan," kata Dukaj.

Pemerintah belum menerima permintaan uang tebusan atas materi yang dikompromikan, katanya.

Di situs kebocoran web gelapnya, dilihat oleh Reuters, kelompok ransomware Kuba mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan telah memperoleh "dokumen keuangan, korespondensi dengan karyawan bank, pemindahan rekening, neraca, dokumen pajak," dari parlemen Montenegro pada 19 Agustus. .

iklan

Parlemen, yang tidak berada dalam sistem komputer pemerintah, membantah adanya pencurian data, dengan mengatakan bahwa setelah periode ketika data tidak dapat diakses pada 20-21 Agustus, sistemnya sepenuhnya pulih dan beroperasi. Data yang diklaim telah diperoleh kelompok itu tersedia untuk umum di portal webnya, tambahnya.

Juga pada hari Rabu, kementerian dalam negeri mengatakan Biro Investigasi Federal AS (FBI) akan mengirim Tim Aksi Cyber ​​ke Montenegro untuk membantu menyelidiki serangan tersebut.

Pejabat pemerintah telah mengkonfirmasi ANB menduga bahwa Rusia berada di balik serangan itu, dengan mengatakan mereka bisa menjadi pembalasan setelah anggota NATO Montenegro bergabung dengan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dan mengusir beberapa diplomat Rusia.

Peretas juga menyerang infrastruktur digital negara Montenegro pada hari pemilihan tahun 2016, dan sekali lagi selama rentang beberapa bulan pada tahun 2017 ketika bekas republik Yugoslavia akan bergabung dengan NATO.

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren