Terhubung dengan kami

Afganistan

Albania dan Kosovo menyatakan siap menampung sementara pengungsi Afghanistan

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Perdana Menteri Albania dan pemimpin Partai Sosialis Edi Rama

Albania dan Kosovo telah menerima permintaan AS untuk sementara menerima pengungsi Afghanistan yang mencari visa untuk memasuki Amerika Serikat, negara itu mengatakan dua negara pada hari Minggu (15 Agustus), tulis Fatos Bytyci, Reuters.

Di Tirana, Perdana Menteri Edi Rama Rama (digambarkan) mengatakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah meminta sesama anggota NATO Albania untuk menilai apakah itu dapat berfungsi sebagai negara transit bagi sejumlah pengungsi Afghanistan yang tujuan akhirnya adalah Amerika Serikat.

"Kami tidak akan mengatakan 'Tidak', bukan hanya karena sekutu besar kami meminta kami, tetapi karena kami Albania," kata Rama di Facebook.

Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintahan Biden telah mengadakan diskusi dengan negara-negara seperti Kosovo dan Albania tentang melindungi warga Afghanistan yang berafiliasi dengan AS dari pembalasan Taliban sampai mereka menyelesaikan proses persetujuan visa AS mereka.

Di Kosovo, Presiden Vjosa Osmani mengatakan pemerintah telah melakukan kontak dengan pihak berwenang AS tentang perumahan pengungsi Afghanistan sejak pertengahan Juli.

"Tanpa ragu-ragu dan ... mengkondisikan saya memberikan persetujuan saya untuk operasi kemanusiaan itu," kata Osmani di akun Facebook-nya.

iklan

Osmani mengatakan pengungsi Afghanistan akan diperiksa oleh otoritas keamanan AS, dan menambahkan mereka akan tinggal di Kosovo sampai dokumentasi mereka untuk visa imigrasi AS diatur.

Ratusan tentara AS masih ditempatkan di Kosovo sebagai penjaga perdamaian lebih dari dua dekade setelah perang 1998-99 dengan pasukan keamanan Yugoslavia saat itu.

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren