Iran
Presiden Iran yang akan datang mengatakan dia akan mengambil langkah-langkah untuk mencabut sanksi 'tirani' AS
Iran akan mengambil langkah untuk mencabut sanksi "tirani" yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat, ulama garis keras Syiah Ebrahim Raisi (Foto) mengatakan pada Selasa (3 Agustus) setelah memenangkan pengesahan pemimpin tertinggi negara itu untuk menjadi presiden, tulis Parisa Hafezi, Reuters.
Mantan Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan tiga tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi yang telah menghancurkan ekonomi Iran.
"Kami akan berusaha untuk mencabut sanksi tirani yang dijatuhkan oleh Amerika," kata Raisi, yang menjabat pada Kamis (5 Agustus), dalam pidato yang disiarkan televisi, seraya menambahkan bahwa pemerintahnya akan berusaha memperbaiki kondisi kehidupan yang menderita akibat sanksi tersebut.
Iran dan enam kekuatan telah melakukan pembicaraan sejak April untuk menghidupkan kembali pakta nuklir. Tetapi para pejabat Iran dan Barat mengatakan bahwa masih ada kesenjangan yang signifikan.
Putaran keenam pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington ditunda pada 20 Juni, dua hari setelah Raisi terpilih sebagai presiden. Pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi belum mengumumkan kapan putaran pembicaraan berikutnya di Wina akan dilanjutkan.
Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei memiliki keputusan terakhir tentang semua masalah negara, tetapi pergantian presiden akan menghilangkan pengaruh moderat pada pembuatan kebijakan yang dilakukan oleh pendahulu pragmatis Raisi, Hassan Rouhani, sejak 2013.
Bagikan artikel ini:
-
Tembakauhari 3 lalu
Peralihan dari rokok: bagaimana perjuangan menuju bebas rokok dimenangkan
-
Azerbaijanhari 3 lalu
Azerbaijan: Pemain Kunci dalam Keamanan Energi Eropa
-
Moldovahari 5 lalu
Republik Moldova: UE memperpanjang tindakan pembatasan terhadap mereka yang mencoba mengganggu stabilitas, melemahkan atau mengancam independensi negara tersebut
-
Kazakhstanhari 4 lalu
Kazakhstan dan Tiongkok Akan Memperkuat Hubungan Sekutu