Terhubung dengan kami

coronavirus

Merkel mengatakan penguncian dan jam malam penting untuk memecahkan gelombang ketiga Jerman

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak anggota parlemen pada hari Jumat untuk menyetujui kekuatan baru yang akan memungkinkannya untuk memaksa penguncian dan jam malam virus corona di daerah-daerah dengan tingkat infeksi tinggi, dengan mengatakan mayoritas orang Jerman mendukung tindakan yang lebih ketat.

"Gelombang ketiga pandemi membuat negara kita dalam cengkeramannya yang kuat," kata Merkel, yang pidatonya di parlemen (16 April) disela oleh cemoohan dari anggota parlemen dari partai Alternatif untuk Jerman yang menentang penguncian.

"Petugas perawatan intensif mengirimkan satu panggilan darurat demi satu. Siapa kita untuk mengabaikan permintaan mereka?" kata Merkel.

Pemerintahnya ingin parlemen mengubah Undang-Undang Perlindungan Infeksi untuk memungkinkan otoritas federal menegakkan pembatasan bahkan jika para pemimpin regional menolaknya, berharap untuk mengurangi tekanan pada unit perawatan intensif.

Pemberlakuan jam malam dan pemberian kekuasaan pemerintah federal untuk memaksa mereka di 16 negara bagian Jerman juga telah menuai kritik dari dalam blok konservatif Merkel, yang menurut jajak pendapat akan mengalami hasil terburuk mereka dalam pemilihan nasional September.

Tidak seperti Inggris dan Prancis, Jerman enggan memberlakukan batasan drastis pada pergerakan di negara yang sangat melindungi kebebasan demokratis karena masa lalu Nazi dan Komunisnya.

Penentang penguncian telah mengadakan demonstrasi di seluruh Jerman, tetapi khususnya di bekas timur, yang lebih mendukung AfD. Partai sayap kanan mengatakan pembatasan telah gagal menghentikan pandemi dan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada ekonomi dan kesehatan mental masyarakat.

iklan

Merkel mengakui dalam pidatonya bahwa kekuatan baru bukanlah solusi antipeluru untuk pandemi, yang katanya hanya bisa dikalahkan dengan vaksinasi.

Pemimpin parlemen AfD Alice Weidel mengatakan langkah-langkah baru itu merupakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kebebasan dasar demokrasi.

"Amandemen yang diusulkan dari Undang-Undang Perlindungan Infeksi adalah dokumen yang mengkhawatirkan dari negara otoriter," kata Weidel. "Kekambuhan setan otoriter ini datang dari kanselir dan Anda, Nyonya Kanselir."

Merkel menatap smartphone-nya selama sebagian besar pidato Weidel.

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren