Belgia
Kepala #NATO mendukung misi pelatihan aliansi yang lebih besar di #Iraq
Sekretaris Jendral NATO Jens Stoltenberg (Foto) mengatakan pada hari Selasa 913 Februari) aliansi tersebut siap untuk menjawab sebuah seruan AS untuk NATO untuk memperluas misi pelatihan kecilnya di Irak untuk mendukung rekonstruksi negara tersebut setelah tiga tahun berperang dengan militan Islam, menulis Robin Emmott.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengirim sepucuk surat ke NATO bulan lalu untuk meminta misi pelatihan dan nasehat NATO, Reuters melaporkan, bagian dari kampanye Presiden Donald Trump untuk aliansi untuk berbuat lebih banyak terhadap militan.
Dukungan Stoltenberg adalah pertanda bahwa aliansi tersebut mungkin menjatuhkan perlawanan yang diraihnya tahun lalu. Namun isu tersebut tetap memecah belah, dengan sekutu NATO Eropa khawatir akan adanya penugasan asing terbuka setelah lebih dari satu dekade di Afghanistan.
"Kami harus memenangkan perdamaian," kata Stoltenberg dalam sebuah konferensi pers, dengan mengatakan bahwa dia memperkirakan menteri pertahanan NATO akan mulai merencanakan sebuah misi yang lebih besar pada sebuah pertemuan di Brussels pada hari Kamis (15 Februari), dengan sebuah keputusan untuk meluncurkan misinya pada bulan Juli.
"Sangat penting untuk menstabilkan negara ini setelah operasi tempur berakhir," kata Stoltenberg, yang memiliki hubungan baik dengan Trump dan mengunjungi presiden AS di Gedung Putih tahun lalu.
Sementara NATO memiliki beberapa pelatih yang bekerja di kedutaan besar Inggris di Baghdad, sebuah misi NATO akan menyalurkan sumber keuangan sekutu 29, memungkinkan komandan militer untuk mengumpulkan pasukan dan memperluas pelatihan di luar ibukota.
Stoltenberg, yang akan bertemu dengan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi di Konferensi Keamanan Munich akhir pekan ini, menolak untuk masuk ke dalam jumlah pasukan untuk Irak, namun mengatakan bahwa pelatihan tersebut dapat dimasukkan ke kementerian pertahanan dan pembuangan bom.
Keterlibatan potensial NATO datang saat Irak menghadapi tagihan lebih dari $ 88 miliar untuk membangun kembali negara tersebut, kata beberapa pejabat kepada sebuah konferensi donor di Kuwait minggu ini. Irak mengumumkan kemenangan atas negara Islam pada bulan Desember, setelah merebut kembali semua wilayah yang ditangkap oleh militan di 2014 dan 2015.
Bagikan artikel ini:
-
Tembakauhari 4 lalu
Peralihan dari rokok: bagaimana perjuangan menuju bebas rokok dimenangkan
-
Azerbaijanhari 4 lalu
Azerbaijan: Pemain Kunci dalam Keamanan Energi Eropa
-
China-Uni Eropahari 4 lalu
Mitos tentang Tiongkok dan pemasok teknologinya. Laporan UE yang harus Anda baca.
-
Kazakhstanhari 5 lalu
Kazakhstan dan Tiongkok Akan Memperkuat Hubungan Sekutu