Terhubung dengan kami

Ukraina

Pianis Ukraina mencari kemenangan di bidang budaya pada kontes di Jenewa

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Sebelum tiba di Jenewa untuk kompetisi piano terkenal, pianis Ukraina Roman Lopatynskyi (Foto) berlatih dalam kegelapan dan memainkan konser dengan cahaya lilin saat sirene serangan udara bergema di seluruh Kyiv asalnya.

Pemain berusia 29 tahun ini berpartisipasi dalam Kompetisi Internasional untuk Pianis Muda untuk Mengenang Vladimir Horowitz, yang diadakan di luar Ukraina untuk pertama kalinya sejak didirikan pada tahun 1995 karena invasi Rusia.

Dalam penampilan keempatnya di kompetisi yang akan berakhir pada 21 April, Lopatynskyi berharap dapat memberikan alasan untuk bangga kepada bangsanya.

"Jika semuanya berhasil ... itu akan menjadi kemenangan yang pasti bagi Ukraina di bidang budaya," katanya saat berlatih di ruang bawah tanah Konservatorium Jenewa pada hari Jumat.

Sebagai pria usia militer, Lopatynskyi memerlukan izin untuk meninggalkan negara itu untuk kompetisi dan konser di luar negeri. Namun setelah tampil, ia selalu kembali ke Ukraina, meski telah menerima banyak tawaran untuk pindah.

"Jika semua orang pergi, apa yang tersisa di sana?" kata Lopatynskyi, yang finis pertama di kategori menengah pada kompetisi Horowitz edisi 2010.

"Kami melakukan segalanya agar ada kehidupan di sana dan agar orang melihat Ukraina sebagai negara dengan prospek, kemungkinan. Bahwa ada musisi di sana, dan bisnis, dan bahkan mungkin masa depan."

iklan

Seperti semua rekan senegaranya, perang telah mengubah kehidupan sehari-hari Lopatynskyi. Ketika Rusia menyerang infrastruktur kelistrikan Kyiv musim gugur yang lalu, kehidupan budaya kota terus berkembang dalam kegelapan.

"Kami mengadakan konser dengan cahaya lilin," katanya. "Kami harus menerimanya. Kami berlatih dalam kegelapan atau menggunakan bola lampu gantung kecil."

Pada bulan-bulan pertama perang, Lopatynskyi menggalang dana untuk mendukung negaranya dengan mengadakan resital di YouTube. Dia kemudian beralih ke konser untuk tentara dan pertunjukan amal di luar negeri.

Dia mengatakan musik adalah "penyelamatan spiritual" di negara yang dilanda perang.

"Selama ada orang-orang seni, keseimbangan di dunia akan tetap ada," katanya.

"Saya melakukan apa yang bisa saya lakukan. Setiap orang yang mewakili seni harus bekerja dengan jujur ​​dan membawa semacam makna dan cahaya. Sesuatu yang positif."

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren