Terhubung dengan kami

Prancis

Macron memutuskan untuk mempertahankan peran PM Prancis meskipun terjadi kerusuhan dan kerusuhan pensiun

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memutuskan untuk mempertahankan Elisabeth Borne (Foto) dalam perannya sebagai perdana menteri, kata seorang pejabat di kantor presiden, Senin (17 Juli), menolak tekanan untuk memberikan arah baru kepada pemerintahnya setelah beberapa bulan yang penuh gejolak.

Kerusuhan dan pemogokan selama berbulan-bulan atas reformasi pensiun Macron pada musim semi serta lima hari kerusuhan dan penjarahan di kota-kota Prancis awal bulan ini telah memicu seruan di antara lawan politik dan beberapa orang dalam pemerintah untuk perombakan.

Tetapi tanpa kandidat yang jelas untuk menggantikan Borne, seorang mantan teknokrat yang menurut para kritikus tidak memiliki karisma tetapi pendukungnya mengatakan telah memenuhi banyak janji kampanye Macron, pemimpin Prancis itu memutuskan untuk mempertahankannya di pucuk pimpinan kabinet.

"Untuk memastikan stabilitas dan kerja mendalam, presiden telah memutuskan untuk mempertahankan perdana menteri," kata kantor Macron.

Presiden juga "pada akhir minggu" memberikan petunjuk tentang rencananya untuk beberapa bulan mendatang, kata pejabat itu.

Media Prancis mengatakan Borne sedang mengerjakan "penyesuaian", sebuah tanda yang hanya akan ada perombakan teknis pada kartu yang tidak akan melihat perubahan di portofolio teratas seperti kementerian keuangan.

Desas-desus tentang kemungkinan perombakan pemerintah telah beredar setelah kerusuhan mendadak, yang dipicu oleh pembunuhan seorang remaja oleh polisi, dalam salah satu tantangan paling serius bagi kepemimpinan Macron hingga saat ini.

iklan

Tetapi Macron mengatakan pekan lalu dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyusun kebijakan sebagai tanggapan atas kerusuhan, yang menurutnya membutuhkan lebih dari sekadar reaksi spontan.

Untuk alasan itu, dia mengatakan pekan lalu dia telah memutuskan untuk tidak memberikan wawancara pada 14 Juli, tenggat waktu yang dia berikan pada dirinya sendiri pada bulan April untuk meluncurkan kembali masa jabatan keduanya dan meredakan ketegangan setelah krisis pensiun.

Seorang sumber yang dekat dengan Macron mengatakan pergantian perdana menteri sekarang tidak masuk akal, karena pemerintah minoritas Macron tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan calon sekutu konservatif sayap kanan di parlemen.

Macron mempertahankan opsi untuk menawarkan kursi perdana menteri kepada Les Republicains yang konservatif sebagai hadiah untuk koalisi formal, tambah sumber itu.

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren