Untuk pertama kalinya, duta besar Israel, Uni Emirat Arab dan Kerajaan Bahrain duduk bersama dan terlibat dalam debat yang substantif, konstruktif dan terbuka, dalam pertemuan pada Kamis (24 September) dengan delegasi Parlemen Eropa untuk hubungan dengan Israel di Brussel, tulis @YossiLempkowicz.

Pertemuan tersebut difokuskan pada signifikansi regional dari perjanjian bilateral normalisasi hubungan, yang ditandatangani antara negara masing-masing pada 15 September di Gedung Putih.

"Saya bangga telah mengadakan dan memimpin pertemuan bersejarah ini," kata MEP Antonio López-Istúriz White, presiden delegasi.

“Komitmen untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran yang tertuang dengan jelas dalam perjanjian merupakan langkah penting untuk mengembangkan kerja sama yang sejati di kawasan,” tambahnya.

Dia mengulangi harapan bahwa kemajuan ini "akan berkontribusi pada perdamaian yang langgeng dan komprehensif di Timur Tengah, dan peran yang lebih aktif untuk Uni Eropa di kawasan".

López-Istúriz White, menggemakan seruan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell "untuk terus mengerjakan solusi dua negara yang dinegosiasikan dan layak antara Israel dan Palestina yang menghormati parameter yang disepakati secara internasional dan hukum internasional".

"Sebagai Delegasi, kami akan membangun upaya saat ini untuk mendorong dialog dan saling pengertian antara mitra kami," katanya.

iklan