Afganistan
Yunani mengatakan pasukan perbatasan waspada untuk menghindari terulangnya krisis migran 2015
Pasukan perbatasan Yunani bersiaga untuk menghindari terulangnya kedatangan migran massal yang dialami negara itu pada 2015, kata juru bicara pemerintah pekan lalu, menyusul kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan di Afghanistan, tulis George Georgiopoulos, Reuters.
Yunani berada di garis depan krisis migrasi Eropa pada 2015, ketika hampir satu juta orang yang melarikan diri dari konflik di Suriah, Irak, dan Afghanistan mendarat di pulau-pulaunya.
Seperti negara-negara anggota Uni Eropa lainnya, Yunani khawatir bahwa perkembangan di Afghanistan dapat memicu terulangnya krisis itu dan telah mencari sikap Uni Eropa yang sama mengenai masalah tersebut. Baca lebih banyak
"Semua pasukan bersiaga di perbatasan, kami tidak akan membiarkan adegan tahun 2015 dihidupkan kembali," kata juru bicara pemerintah Yannis Economou dalam konferensi pers.
Kementerian luar negeri Yunani sedang mengoordinasikan tindakan untuk membawa kembali delapan warga negara Afghanistan yang bekerja dengan pasukannya di sana, tambahnya.
"Kami tidak akan berhenti sampai kami membawa mereka kembali ke negara kami," kata Economou.
Bagikan artikel ini:
-
Konflikhari 4 lalu
Kazakstan turun tangan: Menjembatani kesenjangan Armenia-Azerbaijan
-
Pembesaranhari 4 lalu
UE mengingat optimisme 20 tahun lalu, ketika 10 negara bergabung
-
Undang-undang Layanan Digitalhari 5 lalu
Komisi menentang Meta atas kemungkinan pelanggaran Undang-Undang Layanan Digital
-
Covid-19hari 4 lalu
Perlindungan Tingkat Lanjut Terhadap Agen Biologis: Kesuksesan ARES BBM di Italia - Masker Bio Barrier