Tiongkok
#China mengencangkan pengawasan layanan katering daring
Pengawas keamanan pangan terkemuka China mengatakan pada konferensi pers pada 27 Februari bahwa mereka akan memperketat pengawasan layanan katering online yang sedang booming untuk mencegah dan mengendalikan risiko makanan, tulis Huang Fahong.
Hanya restoran berlisensi yang dapat menerima pesanan online dan mereka harus memastikan kualitas yang sama antara produk yang mereka jual secara online dan offline, kata Bi Jingquan, kepala Administrasi Makanan dan Obat China (CFDA).
Dia berjanji bahwa otoritas akan memperkuat pengawasan pada platform pihak ketiga dan juga restoran offline.
Aturan yang lebih ketat itu muncul di tengah pesatnya perkembangan industri katering online China dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa pasar layanan pengiriman makanan online ke offline (O2O) mencapai 152.4 miliar yuan
pada tahun 2016. Pengantar barang dapat dilihat di mana-mana di kota-kota besar, tetapi keamanan pangan muncul sebagai tantangan baru.
The People's Daily, dalam sebuah komentar yang diterbitkan pada 28 Februari, setuju bahwa keamanan pangan telah menyaksikan lebih banyak ketidakpastian setelah semakin banyak makanan ditawarkan secara online.
Saat ini, hanya restoran yang memiliki toko entitas yang diizinkan untuk menjual makanannya secara online. Artikel tersebut menjelaskan bahwa persyaratan tersebut tidak berarti menekan bisnis penyedia katering online, tetapi membantu membangun tembok pengaman bagi konsumen.
Penghapusan potensi bahaya kesehatan di rantai asam juga akan memastikan akses pelanggan ke penyedia makanan yang kompeten, tambahnya.
Pada langkah selanjutnya, CFDA akan berupaya untuk memastikan lisensi dari semua bisnis katering tersebut valid, dan penyedia makanan offline adalah restoran legal daripada bengkel bawah tanah.
Restoran harus memastikan pencegahan makanan dari polusi dalam proses pengiriman, yang mengharuskan perusahaan logistik memikul tanggung jawab mereka.
Keluhan dari pelanggan harus ditangani tepat waktu, tambahnya, mendesak platform pihak ketiga untuk berbuat lebih banyak karena konsumen biasanya memesan dan membayar makanan melalui platform ini.
Menyuarakan sikap tanpa toleransi terhadap pelanggaran hukum, Bi berjanji bahwa pemerintahannya akan menghukum semua penyimpangan tepat waktu jika ada platform pihak ketiga atau restoran offline ditemukan sebagai pelanggar.
Bagikan artikel ini:
-
Kebijakan Luar Negeri dan Keamananhari 4 lalu
Kepala Kebijakan Luar Negeri UE mempunyai tujuan yang sama dengan Inggris di tengah konfrontasi global
-
Iranhari 3 lalu
Mengapa seruan parlemen Uni Eropa untuk memasukkan IRGC ke dalam daftar organisasi teror belum ditanggapi?
-
Brexithari 2 lalu
Sebuah jembatan baru bagi generasi muda Eropa di kedua sisi Selat
-
Kirgistanhari 3 lalu
Dampak Migrasi Massal Rusia terhadap Ketegangan Etnis di Kyrgyzstan