Konflik
Afghanistan: 'Jalan menuju stabilitas yang lebih besar akan panjang dan menantang'
SAHAM:
Afghanistan bersiap untuk masa depan yang pasti setelah pasukan NATO dan ISAF menarik diri dari 2014. Uni Eropa dan mitra internasionalnya akan memainkan peran penting dalam memastikan negara bermasalah terus transformasi menjadi negara demokratis dengan ekonomi modern. komisi urusan luar negeri Parlemen Eropa menyelenggarakan konferensi satu hari di 18 Desember pada prospek dan tantangan untuk Afghanistan dan Asia Tengah di bangun dari penarikan pasukan tahun depan.
Thijs Berman, seorang anggota Belanda dari kelompok S&D dan ketua delegasi hubungan dengan Afghanistan, memimpin bagian pagi konferensi. Dia mengatakan Uni Eropa sebagai donor terbesar dan mitranya masih akan dibutuhkan untuk membantu Afghanistan. “Satu hal harus jelas: kami berhutang komitmen penuh kami kepada rakyat Afghanistan. Kami harus berada di sana untuk mendukung dan membantu rakyat Afghanistan dalam menemukan jalan menuju perdamaian dan stabilitas, kemajuan ekonomi dan persamaan hak untuk semua. "
Peserta menyoroti tidak ada kekurangan dari tantangan yang dihadapi Afghanistan, seperti keamanan, hak-hak perempuan, pertumbuhan ekonomi dan produksi obat. Stephen Evans, asisten sekretaris jenderal untuk operasi NATO, mengatakan: "Mari kita jujur: Afghanistan adalah dan akan tetap untuk beberapa waktu ke depan bergantung pada bantuan dari luar dan oleh karena itu untuk Afghanistan jalan menuju stabilitas yang lebih besar, pengembangan dan swasembada akan lama dan menantang."
Pemilihan presiden tahun depan akan menjadi ujian penting bagi negara. Pierre Vimont, sekretaris jenderal eksekutif European External Action Service (EEAS) mengatakan: “Uni Eropa siap membantu mempersiapkan proses pemilihan dan berada di sana untuk mengamatinya. Kondisinya menantang. Pemilu memiliki kontribusi penting untuk setiap proses perdamaian potensial. "
Franz-Michael Skjold Mellbin, kepala delegasi Uni Eropa / EUSR untuk Afghanistan, menekankan pentingnya pertumbuhan bagi stabilitas negara: "Di masa lalu tidak cukup banyak yang dilakukan untuk membantu pertumbuhan ekonomi di Afghanistan." Dia menambahkan hak-hak perempuan akan tetap menjadi prioritas: "Kami membawa kesehatan dan pendidikan bagi perempuan Afghanistan dan ini tidak akan hilang."
Bagikan artikel ini:
-
Kebijakan Luar Negeri dan Keamananhari 4 lalu
Kepala Kebijakan Luar Negeri UE mempunyai tujuan yang sama dengan Inggris di tengah konfrontasi global
-
Iranhari 3 lalu
Mengapa seruan parlemen Uni Eropa untuk memasukkan IRGC ke dalam daftar organisasi teror belum ditanggapi?
-
Brexithari 3 lalu
Sebuah jembatan baru bagi generasi muda Eropa di kedua sisi Selat
-
Kirgistanhari 4 lalu
Dampak Migrasi Massal Rusia terhadap Ketegangan Etnis di Kyrgyzstan