Terhubung dengan kami

Afganistan

Negara-negara UE harus menerima lebih banyak warga Afghanistan yang membutuhkan, kata komisioner migrasi

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Orang-orang menunggu di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan 17 Agustus. REUTERS/Stringer

Migrasi dari Afghanistan kemungkinan akan meningkat di bawah pemerintahan Taliban, Eropa Union mengatakan pada Rabu (18 Agustus), menyerukan negara-negara anggota untuk meningkatkan kuota masuk bagi warga Afghanistan yang membutuhkan perlindungan, terutama bagi perempuan dan anak perempuan, tulis Sabine Siebold, Reuters.

"Ketidakstabilan di Afghanistan kemungkinan akan menyebabkan peningkatan tekanan migrasi," kata Komisaris Ylva Johansson, yang bertanggung jawab atas migrasi dan suaka di Komisi eksekutif UE, dalam sebuah pernyataan.

"Saya telah meminta negara-negara anggota untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam pemukiman kembali, untuk meningkatkan kuota pemukiman kembali untuk membantu mereka yang membutuhkan perlindungan internasional," kata Johansson.

Gerilyawan Taliban mengambil alih ibukota Afghanistan Kabul pada hari Minggu, mendorong ribuan warga Afghanistan putus asa untuk meninggalkan negara itu untuk bergegas ke bandara. Baca lebih lanjut.

Banyak negara anggota UE khawatir bahwa perkembangan di Afghanistan dapat memicu terulangnya krisis migrasi Eropa 2015/16 ketika kedatangan kacau lebih dari satu juta orang dari Timur Tengah meregangkan sistem keamanan dan kesejahteraan dan memicu dukungan untuk kelompok sayap kanan.

Negara-negara Uni Eropa menuduh Belarus pada hari Rabu melakukan "serangan langsung" dengan mendorong pencari suaka melintasi perbatasannya dan, gelisah tentang prospek gelombang migran Afghanistan, sepakat bahwa mereka perlu memperkuat perbatasan eksternal mereka di masa depan. Baca lebih lanjut.

iklan

Johansson mengatakan diskusi telah dimulai antara negara-negara Uni Eropa tentang kemungkinan perkembangan dan kesiapan blok itu.

Dia mengatakan Uni Eropa harus mendukung negara-negara yang berbatasan dengan Afghanistan di mana sejumlah besar warga Afghanistan telah melarikan diri, dan jika perlu meningkatkan bantuan ini ketika situasi berkembang, sementara pada saat yang sama membiarkan lebih banyak orang yang membutuhkan.

Dia mengesampingkan deportasi ke Afghanistan, larangan yang masih diperjuangkan beberapa negara Uni Eropa selama dua minggu lalu.

"Seperti yang terjadi, situasi di Afghanistan jelas tidak aman dan tidak akan aman untuk beberapa waktu," kata Johansson. "Oleh karena itu kami tidak bisa memaksa orang untuk kembali ke Afghanistan."

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren