Terhubung dengan kami

Frontpage

Meninggalkan tidak ada di belakang: partisipasi #Taiwan di Majelis Kesehatan Dunia

SAHAM:

Diterbitkan

on

Kami menggunakan pendaftaran Anda untuk menyediakan konten dengan cara yang Anda setujui dan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Sembilan tahun lalu, setelah mendapatkan dukungan internasional yang luar biasa, Taiwan diundang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghadiri Majelis Kesehatan Dunia (WHA) ke-62 sebagai pengamat. Sejak saat itu, partisipasi aktif Taiwan dalam pertemuan teknis WHA dan WHO telah meningkatkan pengendalian penyakit di Taiwan dan di seluruh dunia, karena Taiwan berkomitmen untuk membantu negara-negara lain yang menghadapi tantangan kesehatan untuk memenuhi visi WHO.

Tahun ini, Taiwan berupaya untuk melanjutkan partisipasi profesional dan pragmatisnya di WHO, sehingga dapat berkontribusi pada upaya global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 3 pada tahun 2030: memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua usia.

Sejak pelantikan Presiden Tsai Ing-wen pada Mei 2016, hubungan lintas-selat semakin dingin. Dalam beberapa bulan terakhir, China daratan telah mengirimkan sinyal yang mungkin menghalangi partisipasi Taiwan dalam badan nonpolitik internasional seperti WHO. Namun, WHO membutuhkan Taiwan untuk membangun sistem kesehatan global yang kuat, dan Taiwan membutuhkan WHO untuk segera melaporkan dan menerima informasi pencegahan penyakit.

Ketidakhadiran Taiwan dari WHO akan menciptakan celah serius dalam sistem kesehatan global dan menciptakan risiko signifikan seperti penyebaran epidemi dan bahaya keamanan pangan.

Taiwan mengelola Wilayah Informasi Penerbangan Taipei, menerima 60 juta penumpang masuk dan keluar setahun. Wabah penyakit menular seperti MERS, Ebola atau Zika akan diperkuat oleh posisi kritis Taiwan dalam jaringan transportasi global.

Selain itu, Taiwan adalah perhentian perantara penting bagi burung-burung yang bermigrasi. Lebih dari satu juta burung terbang di atas Taiwan setiap tahun saat mereka bermigrasi dari daratan Cina, Jepang, dan Korea Selatan dalam perjalanan ke Asia Tenggara. Resiko berjangkitnya flu burung cukup besar.

Pada 2015, WHO mencatat bahwa lebih dari 2 juta orang meninggal setiap tahun akibat makanan atau air minum yang terkontaminasi. Mengingat Taiwan adalah pengekspor terbesar ke-17 di dunia dan pengimpor barang dagangan terbesar ke-18 pada tahun 2015, keamanan pangan global akan sulit untuk dikelola dan dikendalikan jika Taiwan tidak termasuk.

iklan

Partisipasi berkelanjutan Taiwan dalam WHA dan mekanisme, pertemuan, dan aktivitas terkait WHO lainnya melayani kepentingan semua pihak terkait: Taiwan, WHO, dan komunitas internasional secara keseluruhan.

Bagikan artikel ini:

EU Reporter menerbitkan artikel dari berbagai sumber luar yang mengungkapkan berbagai sudut pandang. Posisi yang diambil dalam artikel ini belum tentu milik Reporter UE.

Tren